KUPANG - Masyarakat Kefamenanu, TTU pada umumnya rupanya masih enggan memakai "Bahan Bakar Minyak" non subsidi untuk kendaraan yang berplat merah maupun kendaraan yang bersilinder di atas 1500 cc.
Sejak pertama kali diperkenalkan di daerah yang berbatasan langsung dengan Distrik Oeccuse Timor Leste ini, BBM Pertamax seharga Rp 11.400 yang di jual di SPBU yang ada di Kota Kefamenanu belum ada satupun yang membeli.
Sudah hampir satu pekan, petugas pengisian khusus Pertamax hanya berdiri menunggu calon pembeli. Dikarenakan sejak akhir pekan lalu hingga Sabtu 18 Agustus 2012 tidak ada satupun mobil dinas maupun mobil bersilinder diatas 1500 cc merapat ke mesin pengisian BBM non subsidi (Pertamax-red).
"Kita baru sediakan Pertamax sejak hari Sabtu dengan persedian lima ton dan dijual dengan harga Rp 11.400. Namun sampai sekarang belum ada yang mau beli, katanya mahal dan sulit di jangkau", ujar salah satu petugas SPBU
Bahkan mobil berplat merah dan kendaraan perusahaan menolak untuk mengisi pertamax. Menurut salah satu petugas SPBU saat diarahkan untuk mengisi pertamax mereka selalu beralasan belum ada perintah dari pemerintah pusat, sehingga mereka masih tetap menggunakan Premium dan Solar bersubsidi.
Bahkan salah seorang pengusaha rental mobil mengaku, harga Pertamax yang tersedia di SPBU saat ini harganya sangat mahal sehingga kalau digunakan bisa rugi untuk usahanya. Kita mau untung bagaimana kalau harga Pertamax mencapai Rp 11.400. Paling-paling kita mampu isi hanya 10 liter dan itupun tidak akan cukup untuk ukuran mobil yang kita pakai untuk usaha ini (Rental Mobil-red).
Yang menjadi persoalan keengganan masyarakat menggunakan BBM non subsidi (Pertamax) adalah selain harganya mahal duakalilipat dari harga Premium dan Solar.
Keberadaan Pertamax di SPBU yang ada di Kota Kefamenanu itu belum diketahui oleh seluruh masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) pada umumnya. Ketidaktahuan masyarakat inilah yang membuat mereka ogah menggunakan BBM non Subsidi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H