Dolar Bergerak Terbatas, Fokus Pada Yuan China
Oleh Tonny Soe, praktisi pasar uang global
JAKARTA, JITUNEWS.COM-Dolar AS bergerak dalam kisaran terbatas terhadap mata uang kuat lainnya, di awal perdagangan hari Senin dan terlihat hanya sedikit bereaksi dengan keputusan warga Crimea untuk memilih bergabung dengan Rusia dan memutuskan hubungan dengan Ukraina yang secara teori berpotensi meningkatkan ketegangan antara Rusia dan Barat.
Presiden AS, Barrack Obama mengatakan Washington menolak hasil referendum dan memperingatkan, Amerika Serikat siap untuk menjatuhkan sanksi terhadap Moskow.
Kelihatannya, para investor Asia juga mempertimbangkan dampak dari pengumuman Beijing pada Sabtu bahwa otoritas moneter China akan menggandakan kisaran perdagangan harian yuan. Keputusan ini berdampak negatif terhadap Yuan karena ekonomi China membutuhkan pelemahan yuan.
Dolar diperdagangkan di level 101.51 yen atau sedikit di atas level terendah dari sebelumnya, yaitu di 101.19 yen. Terhadap euro, greenback diperdagangkan di level $ 1,3907, juga tidak jauh dari level terlemah selama dua setengah tahun terakhir sekitar $ 1,3967 yang dicapai pada Kamis lalu.
Data terakhir dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi yang dirilis pada akhir pekan lalu menunjukkan bahwa para spekulan mengurangi taruhan bullish pada dolar AS untuk minggu kelima berturut-turut sampai 11 Maret, dengan posisi beli bersih jatuh ke level teredahnya dalam empat bulan terakhir.
Pada perdagangan lainnya, dolar diperdagangkan di level $ 1,6333 terhadap pound sterling dan 0.8730 franc terhadap franc Swiss. Sementara itu, Aussie diperdagangkan di level $ 0,9032 dan Kiwi berada di $ 0,8599. Diperkirakan reaksi pasar terhadap hasil referendum Crimea, baru akan terlihat di perdagangan pasar Eropa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H