Mohon tunggu...
Jefri Hidayat
Jefri Hidayat Mohon Tunggu... Freelancer - Saya bermukim di Padang, Sumbar. Hobi menulis.

domisili di Sumbar, lajang, 30 tahun. Twitter @jefrineger

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tak Ada Satu Pun Jalan, Atas Nama Soeharto

7 Agustus 2012   01:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:09 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13442773831290084965

Jendral Besar Soeharto merupakan salah satu tokoh besar Indonesia. Akan tetapi, sampai sekarang mantan Pangkostrad tersebut belum di Anugrahi sebagai Pahlawan Nasional. Berbagai kebijkakan controversial mewarnai langkahnya ketika menjadi Presiden. Sehingga, tidak layak mendapat penghargaan tersebut. Kata sejumlah pengamat kala beliau wafat. Berbagai peristiwa berdarah mengiri perjalanan karir bapak pembangunan ini. Sebut saja, Perisitiwa Malari, Tanjung priok, Warsidi lampung, DOM Aceh, dan sebagainya.

Jika kita menengok kebelakang, bercak darah pun melumuri tangan Bung Karno. Peristiwa Madiun dapat kita jadikan sebuah pegangan. Tokoh yang berjasa dalam peergerakan menuju Indonesia merdeka di eksekusi pasca tragedy Pemberontakan tersebut. Sebut saja Tan malaka dan Amir Syarifudin, dua tokoh ini ditembak tanpa melalui proses peradilan. Belum lagi pemberontakan PRRI Permesta di Sumatera, Mantan-mantan pejuang yang dulunya bertempur melawan belanda, dihabisi oleh bangsanya sendiri. Alasan Bung Karno jelas demi mempertahankan NKRI.

Alasannya yang sama pun dilontarkan Pak Harto. Lampung dan Aceh merupakan peristiwa yang mengarah pada maker dan siapapun Pemimpin ketika itu akan melakukan hal yang sama. Penyebab terjadi pemberontakan Madiun, PRRi dan Sulawesi serta DI/TII disebabkan ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Bung Karno. Juga disebabkan karena, ketimpangan pembangunan yang hanay terpousat di Jawa dan tidak memperhatikan kesejahteraan prajurit.

Adapun Alasan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) adalah Aceh merupakan daerah yang kaya raya. Namun, dari segi pembangunan jauh tertinggal. Kata pemimpin Gam kekayaan Aceh diangkut ke Jawa tanpa ada perimbangan untuk pembangunan daerah serambi mekah teersebut.

Zaman Orde Baru, terjadi pengekangan demokrasi. Demontrasi dilarang dan media yang beritanya mengkritik pemerintah di brendel. Bahkan Pak Harto tak segan-segan menangkap dan memnjarakan orang-orang yang dianggap mengancam stabilitas Negara. Bung Karno pun melakukan hal yang sama,wartawan terkenal Mouchtar Lubis pernah merasakan tidur di balik jeruji. Diikuti oleh mantan Perdana Mentri dan Tokoh Masyumi Natsir. Serta, Pengkonsep system Diplomasi Indonesia, Sutan Syahrir.

Dua tokoh yang pernah memimpin Indonesia. Bung Harto pernah menumpas belanda di Irian Barat, dan merupakan tokoh sentral serangan fajar 1 maret 1949 di Joqjakarta. Sedangkan Bung Karno, merupakan Tokoh pergerakan dan pembaca Teks Porklamasi. Di akhir hayatnya pemerintah memberikan Apresiasi Pahlawan proklmator bersama dnegan Hatta. Lengkap dengan berbagai patung dan bangunan, yang merupakan symbol penghargaan Bangsa.

Sedangkan Pak Harto, sampai sekarang belum ada satu pun gelar pahlawan yang disematkan terhadap dirinya. Jangankan itu, jalan pun belum ada yang bernama Soeharto. Padahal pria asli kemusuk Jogja ini sangat berjasa dalam pembangunan Indonesia. Bahkan 32 tahun dirinya mengabdi untuk bangsa dan Negara. Terlepas suka atau tidak suka. Sewajarnya Negara memberikan reward atas semua yang telah ia lakukan. Sehingga generasi selanjutnya tahu bahwa bangsa ini bener-benar menghargai seseorang yang pernah berjuang dan mengabdi Pada Tanah Air.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun