Mohon tunggu...
Jefri Hidayat
Jefri Hidayat Mohon Tunggu... Freelancer - Saya bermukim di Padang, Sumbar. Hobi menulis.

domisili di Sumbar, lajang, 30 tahun. Twitter @jefrineger

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Satu Tahun Kehadiran PKK Pesisir Selatan, Mampu Bedah 40 Rumah

3 Maret 2017   11:58 Diperbarui: 3 Maret 2017   12:19 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak Banyak Istri Kepala Daerah yang sangat aktif menyukseskan kinerja suaminya dalam memimpin suatu daerah. Biasanya sang istri hanya sekedar pelengkap tata protokoler yang ada. Mulai mendampingi suami dalam suatu acara, ditunjuk menggunting pita atau memberi kata sambutan dalam sebuah gelar acara.  Sebuah tontonan yang monoton dan membosankan. Tak jarang pula Istri merecoki kebijakan suami yang mempengaruhi pengelolaan daerah. Istilah di Sumatera Barat, Kiper telah maju.

Namun itu semua tampak berbeda yang dilakukan oleh ketua TP PKK Kabupaten Pesisir Selatan, Lisda Rawdha. Usai sang suami, Hendrajoni dilantik menjadi orang nomor satu di negeri sejuta pesona itu, Lisda tampil dalam misi kemanusian. Dia aktif turun ke bawah untuk melihat langsung kondisi masyarakat yang dipimpin oleh suaminya. Dia petakan satu-persatu masalah yang membelit Pessel selama ini yang membuat Kabupaten itu masih tertinggal dari daerah lain di Ranah Minang itu.

Dengan segala keterbatasan, mantan model dan bintang iklan itu memberikan sebuah solusi yang tidak dilakukan oleh petinggi negeri ini sebelumnya. Berbekal pengalaman di bidang social yang dulunya pernah ia geluti tatkala sang suami masih menjadi perwira menengah di Kepolisian, Lisda menggulirkan program dari dunsanak untuk dunsanak.

Sebuah program yang aktif memberikan pelatihan, sumbangan dan bantuan kepada masyakat Pesisir Selatan yang kurang mampu. Program ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat karena langsung menyasar kantong-kantong kemiskinan yang tidak terjamah oleh program pemerintahan.

Koneksi dan jaringan yang cukup luas membuat mantan Pramugari Garuda ini bergerak lincah. Tapi tak jarang pula dia harus pontang-panting mencari sumbangan karena usulan proposal bantuan dari warga tak mampu telah menumpuk di meja kerja. Karena program ini tak dibiayai oleh APBD dan sejenisnya, Lisda merangkul pihak ketiga, donatur dan sponsor untuk menyukseskan program tersebut.

Hingga hari ini program tersebut telah mampu membedah 40 unit rumah masyarakat Pesisir Selatan yang kurang mampu dan tidak layak huni. 40 unit rumah tersebut mereka bedah dalam enam bulan terakhir dan membagikan 1000 kaca mata abaca kepada warga yang punya gangguan mata.

“Dalam waktu dekat ini, Insya Allah dalam bulan ini akan dibagikan 1000 kaca mata lagi dan membedah 3 unit rumah warga. Pihak donatur telah melakukan peninjauan,”tutur ketua Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) cabang Sumatera Barat itu.

Bersama TP PKK Kabupaten Pesisir Selatan, Lisda pun sangat memperhatikan penyadang Disabilitas. Masih melalui program dunsanak membantu dunsanak, komunitas perempuan tersebut telah menyalurkan 10 unit kursi roda, 100 tongkat  kepada penyandang cacat yang keluarganya punya keterbatasan ekonomi. Senyum ceria dan kebahagian terpancar di wajah penerima bantuan.

“Mereka sudah bisa berjalan lagi,”begitu bunyi komentar mereka  di dinding Facebook Lisda Rawdha, sebuah ungkapan terimakasih karena telah diperhatikan oleh sang istri pemimpin yang telah mereka pilih Desember 2015 lalu.

Lantaran cukup banyak yang mengajukan proposal bantuan, Lisda harus putar akal untuk memenuhi permintaan masyarakat tersebut. Lewat berbagai koneksi dia mampu menembus lembaga swadya yang bermukim di Jepang. Lampu hijau telah diberikan oleh pihak negeri matahari terbit tersebut.

“Kita juga telah ajukan beberapa proposal ke Negara Timur Tengah. Semoga mereka menerima. Berapapun bantuan yang mereka berikan sangat membantu kita,”kata Lisda beberapa waktu lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun