Mohon tunggu...
Jefri Hidayat
Jefri Hidayat Mohon Tunggu... Freelancer - Saya bermukim di Padang, Sumbar. Hobi menulis.

domisili di Sumbar, lajang, 30 tahun. Twitter @jefrineger

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ahok Jakarta Telah Menemukan Temannya di Dharmasraya...

7 Januari 2014   16:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:03 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1389086031239942132

Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok selama ini dikenal sebagai politisi bersih. Baru Ahok yang mau mempublikasikan keuangan ke public, sesuatu hal yang jarang dilakukan oleh pejabat lain. Ahok memang cukup unik dari ribuan politikus di negeri ini. Walaupun korupsi telah merebak di negeri ini, munculnya Ahok membuat kita masih punya setetes harapan. Harapan akan perubahan yang lebih baik. Harapan tentang kesejahteraan dan kemakmuran.

Mengutip dari majalah Tempo dua pecan lalu. “kadangkala harapan tidak selalu muncul dari tokoh besar ataupun pahlawan.” Ya…kehadiran Ahok diblantika politik nasional memunculkan sedikit asa, bahwa masih banyak orang-orang baik di negeri, seperti kata Wakil Gubernur DKI 3 tahun lalu itu. “orang-orang seperti saya sangat banyak. Tapi belum saya temukan,”tuturnya di acara Kick Andy sebelum menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Bekas Bupati Bangka Belitung Timur itu benar adanya, politisi baik itu masih banyak berseleweran di negeri ini, akan tetapi kemunculan politisi-politisi bersih itu mungkin menunggu sebuah momentum. Dan kewajiban kita lah untuk mencari calon pemimpin berbakat, bersih dan pro rakyat kecil. “gencarkan promosi untuk orang-orang yang punya integritas itu,”pesan teman bloger.

pandangan saya, Ahok perlahan tapi pasti telah menemui temannya seide dan satu gagasan. Dan saya rasa didaerah anda tentu ada pejabat yang punya Integritas menonjol, tapi mungkin belum kita temui.

Di daerah saya--Kabupaten Dharmasraya saya juga telah menemukan salah satu politisi local yang bisa dibanggakan. Karakternya yang keras, unik dan punya komitment kuat untuk masyarakat dan punya Integritas yang patut diacungkan jempol dialah H. Amrizal Datuak Rajo Medan, Ketua DPC Hanura Dharmasraya.

Setali tiga uang, Amrizal atau yang juga disapa Ahok oleh karib dekatnya juga sering melawan arus. Dia salah satu king maker dalam setiap menyuarakan harapan rakyat di Lembaga DPRD. Jangankan teman sejawat Pemerintah pun dia lawan. Jika sesuatu itu dianggap benar, maka dia akan bicara lantang.

Dikala  Pemerintah Daerah mengalami kebuntuan komunikasi dengan Legislatif. Ahok keluar dari sarangnya untuk mengambil sikap. “segera bahas APBD 2014, ini merupakan kepentingan rakyat. Kepentingan rakyat tak bisa diulur-ulur,” tak pelak lagi banyak yang kaget atas keputusan Ahok tersebut. Politisi yang kerap mengkritisi pemerintah daerah itu tiba-tiba mendukung. Ahok Dharmasraya hanya menjawab santai. “saya tidak pernah pro-kontra pemerintah. tapi saya pro kepada masyarakat. Untuk kepentingan masyarakat saya siap pasang badan.”

Filosofi Ahok Jakarta ; ikan yang mengikuti arus adalah ikan mati. Sedangkan ikan yang mahal—ikan salmon—terbang dan mengikuti arus. Dan Ahok Dharmasraya juga seperti ikan salmon yang terbang, melompat untuk melawan arus. Mengutip pernyataan Bung Karno ; burung pipit selalu berombongan. Tapi Sang Elang terbang sendirian.

Indonesia saat ini menurut saya tidak lagi butuh pemimpin yang punya inteletualitas. Lantaran hamper ribuan bahkan jutaan Intelektual diproduksi tiap tahun oleh ribuan kampus Indonesia. Namun, jutaan Intelektual tersebut hanya sebagai pengembira. Negeri berjalan stagnan dan cendrung jalan ditempat.

Bahkan prilaku intelektual di legislative dan eksekutif membuat Negara ini semakin terpuruk. Yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah pemimpin yang punya integritas, kejujuran dan bersih. Jika pemimpin yang punya integritas itu sama banyaknya dengan yang punya Intelektualitas maka Negara ini akan Berjaya diudara, meminjam moto RRI. Mari kita terus cari pemimpin yang punya integritas itu.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun