Mohon tunggu...
Jefri Hidayat
Jefri Hidayat Mohon Tunggu... Freelancer - Saya bermukim di Padang, Sumbar. Hobi menulis.

domisili di Sumbar, lajang, 30 tahun. Twitter @jefrineger

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Di Pessel Anak Yatim dan Difabel Gratis Biaya Berobat Tanpa Kartu

29 Mei 2017   02:09 Diperbarui: 29 Mei 2017   02:29 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak yatim atau anak-anak yang tinggal di panti asuhan dan anak penyandang disabilitas di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat mendapat perlakuan istimewa. Keistimewaan itu berupa berobat gratis bagi setiap mereka di Rumah Sakit Umum Daerah M. Zein, Painan.

Kebijakan tersebut dilatar belakangi berdasarkan keprihatinan ketua Tim PKK Pesisir Selatan Lisda Rawdha terhadap anak-anak yang tinggal di panti asuhan dan penyandang disablitas yang selama ini kesulitan berobat karena terbatas dengan biaya.

“Kita sangat prihatin terhadap anak-anak panti asuhan dan penyandang disablitas yang selama ini butuh pengobatan,”ungkap Lisda yang juga ketua Lembaga Koordinasi Kesejahteraan (LKKS) Pessel.

Istri bupati Pessel itu menandatangi Memorandum of Understanding (MOU) atau penandatanganan kesepakatan dengan RSUD M.Zein agar biaya berobat gratis tersebut langsung diterapkan setelah penandatangani itu dilakukan pada pekan lalu.

“Setelah penandatanganan kesepakatan itu, kebijakan langsung diterapkan,”ucap Lisda melalui sambungan telepon tadi malam, (17/05).

Lisda menyebutkan bahwa soal-soal kesehatan menjadi isu utama di daerah yang berjuluk negeri sejuta pesona tersebut selain kemiskinan dan pariwisata. Untuk itu, katanya, pemerintah dan PKK yang dia pimpin konsen dalam masalah tersebut.

Mantan model dan bintang iklan itu aktif dalam sejumlah kegiatan social dan pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan di daerah yang dipimpin suaminya tersebut. Lisda pun rajin blusukan ke sejumlah daerah yang merupakan kantong-kantong kemiskinan.

“Ide tersebut muncul ketika mengunjungi berbagai daerah dan kesepakatan dengan RSUD merupakan keharusan agar anak-anak yatim piatu dan penyandang disabilitas juga mendapat perhatiaan khusus dari pemerintah,”pungkas Lisda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun