Mohon tunggu...
Jefri Hidayat
Jefri Hidayat Mohon Tunggu... Freelancer - Saya bermukim di Padang, Sumbar. Hobi menulis.

domisili di Sumbar, lajang, 30 tahun. Twitter @jefrineger

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Terima Kasih Jasa Raharja

3 Maret 2013   16:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:23 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir November 2011 lampau, keluarga saya mendapat musibah. Ponakan tertua ditabrak mobil, Persis didepan rumah, saat dia menyebrang jalan untuk bermain bola. Sebuah mini van berwarna silver menghentikan langkah bocah itu selama-lamanya. Kepalanya retak, ada rongga sebesar kelereng menganga diatas jidat putra kakak saya tersebut.

Setelah dilarikan ke Ruah Sakit Umum (RSUD) Sungai Dareh, Kabupaten Dharmasraya. Bocah malang itu harus dirujuk ke RS Provinsi yang berada di kota Padang, sekitar 300KM lebih dari Pulau Punjung, tempat saya berdomisili. Sebab, kata RSUD luka ponakan saya itu sangat serius, ia koma, sedangkan RSUD peralatannya tidak selengkap RS M. Jamil Padang.

Setelah tiga hari dirawat, Randy nama ponakan saya itu dipanggil Illahi. Esoknya, setelah selesai pemakaman datanglah pihak Ansuransi Jasa Raharja menemui keluarga saya. Dia menanyakan krnologi kejadian. Kebetulan, saat kecelakaan terjadi pihak kepolisian lalu lintas langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Saya hanya bilang pada orang ansuransi itu soal kejadian silahkan tanya langsung  ke Bagian Lalu Lintas Polres Dharmasraya. Sebab, saya melihat petugas olah TKP setelah kecelakaan terjadi. Kontan saja petugas Ansuransi itu menghubungi pihak Lalu Lintas.

Satu minggu kemudian, pihak Ansuransi kembali datang. Mereka meminta kakak saya yang anaknya tewas itu mengisi blangko yang telah ia sediakan. Lengkap dengan KTP dan kartu keluarga. Katanya, kakak saya yang sedang ditimpa musibah itu akan menerima santunan dari Jasa Raharja. Ucapan petugas Jasa raharja itu tidak isapan jempol belaka.

Tiga hari kemudian, santunan itu mereka berikan. Jumlahnya cukup lumayan bagi kami dari kalangan menengah kebawah ini. Sangat membantu sekali. Padahal sebelumnya, saya pesimis dan tidak percaya kaka saya akan menerima santunan dari Ansuransi tersebut. Sebab, ponakan yang meninggal itu maupun ibunya tidak pernah menjadi anggota Jasa Raharja.

Kenyataan ini membuktikan bahwa Negara masih ada, kadangkala kita terlalu berprangsaka jelek terhadap pemerintah. Apalagi, yang saya alami sendiri. Tanpa prosedur yang berbelit-belit, tanpa adminitrasi yang susah, santunan tetap diberikan kepada ponakan saya melalui ibunya. Untuk itu saya hanya berucap terimakasih Jasa Raharja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun