[caption id="attachment_305124" align="alignnone" width="604" caption="Nama Nomor Tiga (dokumentasi Pribadi)"][/caption] Awal Maret 2013 lalu, saya menerima SMS dari nomor tidak dikenal. SMS itu berbunyi tentang lowongan bekerja di perusahaan minyak nasional, PT. Pertamina. Dalam SMS itu juga tertera alamat email Pertamina yakni Pertamina733@yahoo.com. Email tersebut masih tersimpan dalam email saya. Melihat alamat email itu seketika saya langsung sadar bahwa ini adalah modus penipuan model baru. Sebab, tidak mungkin rasanya Perusahaan sekaliber Pertamina alamat emailnya abal-abal begitu. Namun, saya ingin tahu modus terbaru ini.
Beberapa jam setelah menerima SMS, saya mulai browsing di Internet mencari informasi tentang lowongan Pertamina tadi. Memang benar pada saat itu Pertamina sedang membuka lowongan pekerjaan. Tapi yang aneh hanyalah syarat-syarat dan alamat email yang berbeda dengan SMS yang saya terima. Walaupun demikian saya tetap mengirimkan berkas surat lamaran itu ke email yang tertera di SMS. Minimal saya juga tahu modus penipuan baru ini.
Beberapa hari setelah pengiriman berkas, balasan dari Pertamina733@yahoo.com. Datang yang mengatakan bahwa saya adalah salah satu yang beruntung, dipanggil untuk mengikuti test di Gedung Pertamina, Jalan Merdeka Timur, Jakarta.
Email itu juga mengirimkan file surat panggilan, lengkap dengan no surat dan berkop Pertamina, persis seperti surat panggilan test yang asli. Dalam file tersebut juga tertera waktu test wawancara yatitu tanggal 13 Maret 2013 dan daftar peserta test wawancara sebanyak 20 orang. Dibagian bawah berkas yang berbebntuk soft copy itu tertera contact person dengan no 0823 2221 2179 atas nama Ir. Dirmansyah, untuk konfirmasi dan Cuma lewat SMS.
Tak berselang lama saya mencoba SMS no tersebut. Tak beberapa setelah SMS saya kirimkan no tersebut menguhungi saya dengan nada yang sangat sopan. Mengucapkan salam, selamat dan memberitahukan bahwa saya adalah orang yang beruntung dari ratusan ribu pelamar (Pertamina). Saya pun mengucapkan syukur dan terimakasih. Dia pun bertanya alamat saya. “saya di Padang (Sumbar) Pak.”
Lalu, dia menerangkan lantaran jauh maka saya harus berangkat pada hari Minggu (jika tak salah penipu itu nelpon pada Hari Jumat). Untuk proses pemberangkatan, kata dia peserta test wawancara harus menaggulangi terlebih dahulu. “dan nanti setelah tiba di Kantor pertamina, uang transport (ticket pesawat) beserta akomodasi akan diganti oleh perusahaan,”ujar si penipu diseberang telepon.
Untuk itu, tambah si penipu peserta harus mentrasfer uang sebanyak 3,5 juta untuk pembelian ticket maskapai penerbangan swasta. “dan nanti panitia akan menjemput Bapak di Bandara Soekarno-Hatta,”terang si Penipu. Dia pun mengirimkan no rekening Bank, agar uang tersebut di transfer segera.
“bapak sudah paham dan mengerti,”tegas dia. “jangan sia-siakan kesempatan pak. Di Pertamina gajinya gede loh. Tiga tahun saja Bapak bisa membeli rumah dan mobil,”iming-iming Penipu itu. “saya tunggu ya pak.”
Setelah telepon ditutup saya pun melanjutkan aktifitas seperti biasa. Berulang kali penipu itu menelpon dan SMS menanykan apakah uang sudah saya transfer. Telpon tidak saya angkat dan hanya balas via SMS. “semoga anda beruntung dengan orang lain.” Setelah SMS terkirim penipu itu tidak menghubungi saya lagi.
Beragam memang cara penipuan belakangan ini. ada dengan modus biasa seperti memenangi undian/kuis, investasi bodong dan masih banyak lagi. Penipuan lewat lowongan pekerjaan ini adalah modus baru dan mudah-mudahan belum ada korban. Di zaman susah mencari pekerjaan ini para terselip peluang untuk mengecoh para pengangguran. Siapa yang tidak tergiur bekerja di Pertamina?sangat banyak yang berharap. Untuk itu bagi pembaca berhati-hatilah.
[caption id="attachment_305122" align="alignnone" width="604" caption="Surat Panggilan Test Wawancara Pertamina (Palsu)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H