Teka-teki tentang hubungan SBY dengan Bunda Putri alias Non Saputri terungkap sudah. Seperti yang di ungkap Sindo Weekly Bunda Putri menyatakan melalui Wakil Presiden LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) Imam Bogie Yuda bahwa dia (Bunda Putra) mengenal Presiden SBY.
Pada pekan lalu, kata Imam, Non Saputri menyambangi markas LIRA itu, dimana dia menjabat sebagai penasehat, sejak 2010. LIRA adalah lembaga swadaya yang dulunya bernama Blora Center. organisasi relawan pendukung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Pemilu 2004 yang didirikan Sudi Silalahi dan Jusuf Rizal. Lira kini mengklaim sebagai lembaga non-partisan.
Sumber Sindo Weekly menyatakan SumberSINDO Weeklymengatakan, di antara semua pejabat tersebut, Saputri justru lebih dekat dengan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa. Pada periode 2008-2010, Saputri bekeja sebagai Juru Bicara Petronas, perusahaan minyak negara milik Malaysia. Saputri bertugas melobi pejabat Indonesia karena Petronas berminat menanam modal di lapangan gas Natuna D-Alpha yang kemudian disebut Blok Natuna Timur. Kebetulan sebagai Menteri Sekretaris Negara, Hatta saat itu terlibat dalam negosiasi Blok Natuna. “Bunda Putri itu punya hubungan bisnis dengan Hatta. Sekarang yang ketar-ketir ya si rambut perak (Hatta Rajasa),” kata sumber itu.
Sumber itu juga mengatakan, Saputri datang ke Kantor Lira bukan untuk urusan yang biasa-biasa saja. Saputri menyesalkan Presiden Yudhoyono yang mengaku tidak mengenalnya. “Dia kecewa soal 1.000 dan 2.000 persen itu. Dia menyatakan 3.000 persen itu benar (Presiden mengenalnya).”
Jika yang ditulis Sindo Weekly benar maka terlihatlah kebohongan Presiden SBY, dimana pada saat Konferensi Pers di Halim Presiden menyebut bahwa keterangan yang disampaikan LHI di persidangan bohong. Bahkan dengan penuh keyakinan persentase kebohongan itu menyempai 10 kali lipat yakni 1000 persen.
Mungkin lantaran ini juga SBY batal mengungkap perihal Bunda Putri ke public. Padahal sebelumnya Presiden akan mengungkap tabir yang menyeliputi siapa bunda putri ini sebenarnya. Ahh Negara kita semakin kacau saja. Hal tidak perlu saja didustai, apalagi yang urgent.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H