Pasca ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, disusul dengan berhentimenjadi Ketua Umum Demokrat, Anas terus menebar ancaman kepada lawan-lawan politiknya. Ketika mundur dalm pidatonya, Anas menyebut bahwa peristiwa yang terjadi pada harinya bukanlah akhir dari segalanya. Tapi baru halaman pertama. Sepertinya Anas membutikan ucapannya.
Dengan banyaknya dukungan yang mengalir, membuat Anas terus menggempur Cikeas. Dimulai dengan adanya aliran dana ke putra bungsu Presiden, Ibaz Yudoyono, dimana dikutip dari wawancara Anas dengan RCTI. “silahkan Tanya pada pak amir, jika Amir keberatan saya siap menjadi pemain penggantinya”kira-kira begitu tutur Anas pada RCTI.
Walaupun sudah dibantah Ibaz. Namun sepertinya Cikeas mulai keder dengan maneuver yang dilakukan Anas. Gejala itu sudah terlihat sekarang. Seperti dikutip dari Tempo Anggota Dewan Pembina Demokrat Hayono Isman mulai membujuk Anas.
Kata Hayono, semula kader Demokrat memiliki harapan yang cukup tinggi kepada Anas Urbaningrum. "Sebelumnya kami berharap Anas itu bukan hanya sebagai ketum, tapi kami harapkan jadi capres termuda dari Demokrat," ujar Hayono di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 28 Februari 2013.
Untuk itu, Hayono berharap, tuduhan-tuduhan yang ditujukan kepada Anas terkait kasus Hambalang tidak terbukti. Sehingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutuskan Anas tidak bersalah. Jika suatu saat nanti Anas dinyatakan tidak bersalah, kata dia, maka Anas bisa kembali memimpin partai Demokrat.
Statemen Hayono Isman ini cukup aneh. Sebab baru kali ini ada keinginan Demokrat mengusung Anas menjadi calon Presiden. Sebelumnya isu yang berkembang yang didukung democrat adalah Ani Yudoyono, Istri Presiden daan Adiknya, Pramono Edi. Tapi entah dapat ilham dari mana ujug-ujug Anas yang diprioritaskan oleh democrat.
Ditambah dengan “Anas akan kembali memimpin democrat apabila nanti KPK memutus Anas tidak bersalah.” Andaipun iya, kenapa tidak dari awal Dewan Pembina ini menyebutkan niatnya.
Menurut saya, ini hanyalah upaya siasat Cikeas yang memakai mulut Hayono Isman. agar Anas tidak bersuara lebih keras lagi.
Orang dekat SBY lainnya, Dipo Alam yang juga menjabat Sekretaris Kabinet akan memfasilitasi pertemuan SBy dengan Anas, untuk untuk membicarakan semua yang terjadi, terutama hubungan Anas dengan SBY. "Saya kenal Pak SBY, Bung Anas juga kenal Pak SBY. Tidak mungkin dia dianggap sebagaiabandon childatauunwanted child," ucapnya kepad Tempo. Co.
Mendengar dua statemen ini, apakah hati Anas tersentuh, kita tak tahu. Apakah dengan berbagai bujukan yang mulai digencarkan Cikeas akan membuat Anas tergoda atau masih terus menulis di halaman-halaman selanjutnya? Mari kita tunggu episode selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H