Mohon tunggu...
Jefri Hidayat
Jefri Hidayat Mohon Tunggu... Freelancer - Saya bermukim di Padang, Sumbar. Hobi menulis.

domisili di Sumbar, lajang, 30 tahun. Twitter @jefrineger

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apresiasi untuk Sopir Ambulance

21 September 2012   09:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:04 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

November 2011 ponakan saya yang baru berusia 11 tahun, ditabrak mobil didepan rumah. Sekejap kemudian, ponakan saya tersebut dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten, Dhamasraya. Sesampai di Rumah Sakit, korban langsung dibawa Instalasi Gawat Darurat, Semua perawat dan Dokter di RSUD terlibat aktif memberikan pertolongan pertama pada ponakan itu. Pemandangan berbeda yang saya lihat di layar kaca, biasanya petugas medis mengabaikan pasien.

Karena lukanya sangat parah, ponakan saya terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit yang berada di Kota Padang, Ibukota Provinsi Sumatera Barat. Di perjalanan, saya melihat sopir begitu gesit mengendarai Ambulance tersebut. Kami sempat terjebak macet memasuki Kota Padang, karena ada perbaikan jalan, tapi sang sopir berusaha menerobos jalanan dan berteriak bahwa pasien yang ia bawa dalam keadaan sangat parah, dan darah terus mengalir akibat pendarahan di kepala (otak).

Bahkan sopir rela bertengkar dengan beberapa petugas Kontraktor jalan dan petugas di Kepolisian. “masalah anda hanya tentang jalan, sedangkan saya soal nyawa manusia yang harus saya selamatkan, dan anda. harus memberikanmengutamakan Ambulance” terang Sopir ke petugas lengkap dengan menyebut aturan-aturan yang mengatur Mobil Ambulance. Disini saya sangat salut dan hormat kepada sopir tersebut, yang tahu akan kewajabannya sebagai Sopir Ambulance.

Sesampai di RSU Padang, dengan sigap sopir mengurus adminitrasi dan memberitahukan petugas medis, bahwa Korban sangat kritis dan harus dibawa ke ICU. Setelah ditangani Dokter dan perawat disana, Sopir minta izin balik ke Dharmasraya, saya dan beserta keluarga menanyakan biaya Transportasi. Namun, sang Sopir hanya menjawab “selamatkanlah dulu si Randy (nama Korban) soal biaya dan adminitrasi nanti saja diselesaikan”. Terang Sopir dengan wajah penuh rasa Simpatik, nanti biar saya yang ngomong sama petugas Rumah Sakit (Dharmasraya). Ujar Sopir ketika mau pamit.

Terus terang, sifat dan karakter sopir ambulance tersebut, patut kita acungi jempol. Saya sudah dua kali menemani Saudara dan teman menemanai di dalam Ambulance. Biasanya, sesampai di RS yang di rujuk. Sopir menunggu saudara dan family korban untuk menangiih ongkos Ambulance dan uang minyak lengkap denganUpahnya sebagai Sopir. Namun, disini saya mempunyai pandangan berbeda pada Sopir ambulance. Ia memperlihatkan loyalitas dan Integritasnya sebagai Sopir. Kesan lainya, bahwa Sopir Ambulance bukan hanya sebuah pekerjaan. Namun, Sopir Ambulance merupakan sebuah Ladang pengabdian yang menyangkut keselamatan dalam memperpanjang nyawa korban.

Di Rumah sakit Kota Padang tersebut, ponakan mendapat perawatan yang maksimal. Perawat selalu menchek kondisi korban setiap waktu. Akan tetapi, Allah berkehendak lain, nyawa ponakan saya tak tertolong karena luka di wilayah otaknya sangat parah, ada rongga besar di batok kepalanya. Innalillahi Wainnnlaihi Rojiun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun