Mohon tunggu...
Jauhary Fahmi
Jauhary Fahmi Mohon Tunggu... -

Bicara Objektif Lewat Coretan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Habis Gelap "Semoga Cepat" Terbitlah Terang

21 April 2012   03:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:20 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita harusfairdalam memberikan penilaiannya. Di bidang politik kita telah dapat membangun kehidupan politik yang demokratis dan telah melaksanakan sistem pemerintahan yang terdesentralisasi.De facto de juredemikian posisinya. Inilah cahaya terang dalam kehidupan politik. Tapi di balik itu masih dapat kita nilai bahwa di bidang politik sayangnya masih ada titik-titik kegelapan, yaitu perilaku politik para elitenya masih berorientasi pada cara berpikir politik pragmatis dan transaksional yang bermuara pada kegiatan “KORUPSI BERJAMAAH”, hanya system yang menjadi lebih baik, tapi mental para elite negeri ini masih sangat terjerembab di kolong kegelapan.

Di wilayah ini banyak hal yang harus dilakukan upaya perbaikan agar para elite politik kita berfikirnya menjadi seorang negarawan yang berperilaku jujur dan mengabdi untuk kepentingan rakyat. Di bidang ekonomi juga belum sepenuhnya terang benderang, tapi harapan ke arah itu sudah di depan mata kita. Terang yang terbit dalam kehidupan ekonomi harus diarahkan agar kepentingan nasional dalam pengelolaan sumber daya menjadi lebih diutamakan yang berlandaskan pada demokrasi ekonomi.

Di bidang hukum rasanya belum bisa kita kategorikan sebagai yang telah berhasil keluar dari lorong-lorong kegelapan. Buktinya kita masih dibayang-bayangi oleh ketidak pastian hukum, mafia hukum dan hukum ditegakkan secara tebang pilih. Hukum belum menjamin keadilan bagi sekelompok masyarakat, terutama yang berpekara di peradilan. Kelewat banyak angka merah dikehidupan hukum kita. Terutama prilaku orang-orang senayan yang menjadi wakil kita, hokum dianggap remeh oleh mereka, bahkan nyeleneh dari akal logis manusia. Sudah sedikit muak saya bicara tentang hokum di Indonesia, hamper tak ada prestasi yang bisa di rasa, kecuali sidak-sidak magis Denny Indrayana.

Tapi percayalah saatnya akan tiba pembangunan hukum di Indonesia akan bisa keluar dari lorong hitam yang gelap gulita penuh misteri dan menuju jalan terang yang bisa menjamin kebenaran dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Di bidang kebudayaan, rasanya juga gelap gulita. Katanya negeri ini sampai sekarang belum memilki kebijakan negara di bidang kebudayaanala makkasihanamat. Jangan-jangan memang tidak diperlukan adanya kebijakan khusus yang mengatur bagaimana berkebudayaan di republik ini.

Barangkali sudah saatnya para legislator kita membuat RUU tentang Kebudayaan. Negeri ini sangat kaya memiliki kebudayaan dari Sabang sampai Merauke, jangan sampai budaya kita yang luhur bernilai tinggi diakui sebagai budaya bangsa lain. Kesimpulannya, kita semua ingin hidup menjadi lebih baik dan tidak mau terbelenggu dalam lorong-lorong kehidupan yang gelap gulita. Terang benderang dalam kehidupan harus menjadi realita.

Habis Gelap Terbitlah Terang harus bisa kita jadikan tagline dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kemuliaan dan kesuksesan, akan tetap menjadi impian indah yang menghiasi kita semua. Kisah penciptaan manusia mengisyaratkan, bahwa Tuhan menciptakan manusia adalah untuk memuliakan dan menghargai, bukan untuk menghinakan manusia dan mempersiapkan manusia sebagai pemimpin dunia, bukan untuk menjatuhkan martabat manusia.

Rasanya menjadi tidak adil kalau manusia yang diberi amanah sebagai pemimpin dunia tidak melaksanakan misi kemanusiaan yaitu membebaskan manusia terbebas dari belenggu kebodohan, kenistaan, kemiskinan dan lain sebagainya. Misi utama dari cita-cita Habis Gelap Terbitlah Terang hakekatnya adalah melaksanakan misi kemanusiaan untuk memanusiakan manusia menjadi yang berilmu, berbudi luhur dan berahlaq mulia.

Khusus kepada para pemimpin, pesan habis gelap terbitlah terang harus menjadi obsesinya untuk melakukan ishlah (perbaikan masyarakat) agar terbebas dari jebakan di lorong yang gelap. Jika para pemimpin rakyatnya melakukan kebaikan maka kerjakanlah lebih dahulu. Demikian pula jika menyuruh menjauhi kemungkaran, maka terlebih dahulu menjauhi. Kalau sudah demikian, mudah-mudahan negeri ini bisa mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Habis Gelap Terbitlah Terang.

Selamat Hari Kartini, “Habis Gelap Semoga Cepat Terbitlah Terang”

@JauharyFahmi12

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun