-
dan terapung aku di tengah lautan
kata-kataku sendiri
tak tahu arah berenang
mencari dimana adanya tepian arti
gelombang mula sengaja dicipta
terasa sudah tak mampu untuk diatasi
menjelma ia amuk segala
dari hembusan angin kebencian sendiri
wahai, masihkah ada melodi
tempat berpaut rangkaian bahasa hati
yang kan memandu alir segala diksi
kembali pada kesahajaan jiwa bernama puisi?
bukan sumpah serapah
bukan deru dendaman luput kendali
bukan kutuk menusuk serupa duri
bukan berburai buih kebusukan hasrat diri
sungguh, lelah teramat kini
nyaris tiada dapat berkayuh lentik jemari
latah menyapa, mengaku adalah segala
dengan pembenaran rapuh berdalih
ya, terapung aku di tengah lautan
kata-kataku sendiri
lagi
terulang entah keberapa kali
Bengkulu, 15 September 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H