Mohon tunggu...
Jansori Andesta
Jansori Andesta Mohon Tunggu... Wiraswasta - aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Sesaat di Pemakaman

22 April 2015   21:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:47 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

rumput basah, aroma tanah merah
gerimis melengkap remang cuaca
gigil tubuh memeluk nisan
enggan beranjak
dan mata air air mata deras memecah sebak
payung-payung hitam yang sedari mula bungkam
perlahan, satu persatu beranjak
menjauh
semakin jauh dan hilang kemana entah
setiap jejak tertentu arah

masih tercium jelas aroma sakral
saat seonggok jasad kaku diusung tanah
diantarkan doa-doa kudus
tangis dan untaian kata duka
bela sungkawa
dari para peziarah yang ada sempat turut serta
mengarak keranda
entah kerabat entah sejawat
entah kenalan semata

ya, sebatang kara kini seorang bocah
lanjutkan hidup tanpa orang tercinta
tanpa sesiapa tempat bermanja
tempat bercerita
berbagi segala kisah
segala keluh kesah
segala apa yang mungkin ada didapatinya
tanpa ragu
tanpa rasa malu ungkapkan segala

rumput basah, aroma tanah merah
gerimis melengkap remang cuaca
gigil tubuh memeluk nisan
enggan beranjak
pun hanya setindak mengayun langkah
seorang bocah
kini hidup sebatang kara

Bengkulu, 22 April 2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun