benar, telah lama merdeka
terbebas dari belenggu dan moncong-moncong senjata
jiwa-jiwa penjajah
dan kini, tanpa sadar kita
sombong dengan apa-apa yang dipunya
berbangga dengan segala tingkah
seolah diri benar-benar telah berjasa
untuk sesama
untuk bangsa yang kita mengaku kita cinta
walau mungkin hanya pengakuan belaka
dan kini, saudara
kita pula seakan tak pernah sadar adalah sama
sama-sama berhutang jasa
jiwa, raga dan juga harta pada mereka
leluhur penghulu
yang rela kehilangan segala
hanya demi satu kata yang teramat sangat berharga: merdeka
kebersamaan, wujud persatuan yang pernah ada
memudar dan terus memudar
hilang rupa hilang warna
hilang seri nyaris di setiap sisi-sisinya
dilumuri warna kusam kepentingan yang tak habis-habisnya
dan akar sejarah
yang pernah tertanam kukuh pula merapuh
terserang hama dan juga gulma bernama keserakahan jiwa
sekali lagi benar, telah lama merdeka
terbebas dari belenggu dan moncong-moncong senjata
jiwa-jiwa penjajah
masihkah saudara, masihkah kita akan bertahan dengan ketidaksadaran kita
masihkah kita enggan untuk kembali berbenah
pun mungkin sedikit hanya?
sebenar jawaban ada pada masing-masing kita
dan aku
sedikit tak akan pernah memaksa
sebab akupun sama
sedikitpun tiada penah ingin dipaksa
Bengkulu, 7 Maret 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H