Mohon tunggu...
Jansori Andesta
Jansori Andesta Mohon Tunggu... Wiraswasta - aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Membisu, Kau dan Aku

18 Mei 2015   04:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:52 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14318987351559849752

sumber gambar: dawaihati.com

hilang lisan kata terkunci
tak ungkap lagi
tak singkap masih
jelma rahsia kandungan isi
di lentik lidah bersimpang arti

lafalkan kataku
lafalkan kata hatiku
tetapi bisu
terpilih masih di alur waktu
separuh hayat tiada tentu

hoi, berontak jiwa
berontak dalam sepinya
menghentak hendak segala pinta
dalam isyarat di pola tingkah
dalam hening sepi segala

hoi, bicaralah
bicara walau sepatah
selagi masih atas dunia
dan lentik lidah
masih berlaku persaksiannya

lagi, hilang lisan kata terkunci
tak ungkap lagi
tak singkap masih
jelma rahsia kandungan isi
di lentik lidah bersimpang arti

bisu di dalam laku
senyap di kurun waktu
tiada tahu
entah apa kata dimau
entah engkau entah aku

entahlah.

Bengkulu, 18 Mei 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun