sumber gambar:Â news.liputan6.com
-
Â
kulihat alam lagi mewarna kelam
tapi bukanlah mendung kawan
hanya kabut rata melingkup hamparan
di udara pekat membatas jarak pandangan
Â
hilang seri, hilang warna-warni berganti buram
bubung asap melengkap gumpal serupa awan
di kurun waktu siang dan juga malam
dan abu berundak debu kini pula nyelimut hijau daunan
Â
aih, aih, belum usai terkesai pikiran kawan
kulihat pula retak tanah rekah seluas lahan
memecah benih asa hancur perlahan
hingga tak urung rindu bertanam harus tahankan
Â
tak ada lagi taman hiasan laman
kuning kecoklatan itulah warna dominan
pepucuk layu dan kerontang kayu membingkai jalan
sepanjang lenggang langkah kaki terseok tertahan
Â
ya, kulihat alam lagi mewarna kelam
sulaman musim kata tetapan
tiada tertebak pun dengan ragam ramalan
bertemu pula tingkah serakah tangan tak kenal pantangan
Â
Bengkulu, 21 September 2015
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!