Mohon tunggu...
Jansori Andesta
Jansori Andesta Mohon Tunggu... Wiraswasta - aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Kemarilah Nak, Ada Bermangkuk-Mangkuk Puisi di Sini

9 April 2015   22:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:19 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_409127" align="aligncenter" width="620" caption="Taufik Ismail/Kompas.com"][/caption]

kemarilah nak, ada bermangkuk-mangkuk puisi di sini
untuk menu makan kita malam ini
tersaji dengan bermacam rasa dan kaya akan gizi

kemarilah, jangan ragu jangan tunda-tunda lagi
ini puisi sangat lezat untuk dinikmati
ramuan tangan moyang kita tempo hari

tak jadi apa, biar dikata sudah teramat lama ini puisi
tapi sekali ia tak akan pernah basi
tersimpan rapi ia dalam laci-laci sejarah negeri

kemarilah, dan kuyakinkan kau bahwa nanti
setelah kau jamah dia untuk sekedar mencicipi
kau akan menagih dan menagih lagi tanpa peduli

tentu saja kalau kau nikmati dengan sepenuh hati
sepenuh hasratmu menghayati
dan mencerna setiap seratnya tanpa pandang pilih

sekali lagi kemarilah nak, ada bermangkuk-mangkuk puisi di sini
untuk kau coba setidaknya sebagai obat bagi hati
yang telah nyaris hilang rasa peduli

kalau kau bertanya, siapa yang meracik menu-menu ini
baiklah aku jawab pun tiada lengkap dan semampuku pasti
sebatas tahu dan ingatku yang mulai letih

14285934841788630493
14285934841788630493
sumber gambar: http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_sastrawan_Indonesia

inilah mereka, mohon kau dengar dengan penuh perhati:

ada Amir Hamzah dengan Boeah Rindoenya
ada Chairil Anwar dengan keakuannya
ada pula Sutardji Calzoum Bachri dengan bait berdarahnya yang padat berisi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun