kaulah itu, Pena
yang tak pernah kering alirkan tinta
melarung kata
kata bertuah bijak sahaja
dalam rangkaian bait menjaring makna
tajam matamu menangkap sebab atas semesta
mengungkap gejala
di segala diam segala geraknya
tanpa dusta
katamu, tonggak kejujuran itulah pegangan jiwa
tiada menunggu kata meminta
ikhlas hati berbagi pada sesama
mencurah rasa
mengisi ruang-ruang hampa
memberi sejuk padang-padang jiwa terpapar gerah
jauh angkuh, jauh segala jemawa
hadir menyentuh sesama
sama rata
tiada pandang pada siapa
patahkan saja tangga pengkasta
kaulah itu, Pena
yang tak pernah kering alirkan tinta
hingga tertutup mata
di muara akhir segala kisah
kembali pada-Nya
kan terkenang dan dikenang jua
Bengkulu, 10 Oktober 2016
teruntuk para penyair atau pujangga
dan para penulis semua
yang telah berjasa, berjuang dengan kata (pena)
untuk kemerdekaan, keutuhan dan kejayaan Bangsa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H