Mohon tunggu...
Jansori Andesta
Jansori Andesta Mohon Tunggu... Wiraswasta - aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jalan-jalan Berlubang Wajah Kotaku

8 Maret 2017   11:46 Diperbarui: 8 Maret 2017   11:52 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jalan-jalan berlubang menghadang lalu
laju roda-roda kendara yang melaju tanpa malu
tanpa ragu-ragu
menggilas ruas dengan segala angkuh
berlalu perlahan menjauh
enggan berpaling perturutkan mau
berkejar ada ke arah tertuju

suara-suara mesin kendaraan beradu
nada knalpot
juga pengendara yang ada bosan menunggu
antrian panjang berujung buntu
menunda beragam rencana
tepatan waktu
menuntut segala tindak terburu-buru

jalan-jalan berlubang semakin mengganggu
menjelma kubangan
menganga hampir di badan ruas-ruas jalan seluruh
tiada terelak
memaksa melambat laju
sebab sekali salah tindak bahaya menunggu
menyapa nyawa tanpa pandang bulu

duhai, keluh hatiku
keluhmu juga mungkin, saudaraku
tiada yang tahu
siapa bersalah siapa pula akan tersalah
berujung hanya saling tuding saling tuduh
entah pengendara entah pejalan kaki
entah pekerja entah PU

ya, jalan-jalan berlubang wajah kotaku
entah kotamu, saudaraku?

Bengkulu, 8 Maret 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun