terukir syairku buat ‘Mui
dahulu perjumpaan benar menjadi inginkan
dan kini telah pula menjadi ingatan
walau sesaat hanya yang aku rasakan
akan melekat ia menjelma indah kenangan
oh puan, biar terpisah jauh seberang lautan
rasaku padamu masih kan ada berhampiran
tiada berselat jua tiada berbatasan
pun berkurban mesti untuk kembali perjumpaan
Terpapar Gelombang Rindu
kembali tergamak hatiku dijambak rindu
hilang sandaran tempat hendak berlabuh
arena gurauan angin menghembus bisikan semu
bersimpang arah haluan tiada teturut mau
oh, adakah kau sadari kecamuk rasa yang menderu
bermula ada pada pertemuan di masa lalu
menetaskan bayang ingatan lengkung ayu senyumanmu
tiada tertawar ribuan bayang melintas merayu
Bengkulu, 28 Januari 2016
gambar: dokumen pribadi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI