angin berembus kencang
petang itu
teramat
di bidang halaman
berputar
menerbangkan daun-daun gugur
terserak terpencar
aroma basah menyeruak
merebak sesak
dari awan-awan lindap
berarak
berundak-undak
mencipta cekam
gelap pandang hilang bayang
menghitam
roda-roda kendara
seakan berlomba
mempercepat lajunya
menuju arah
tergesa-gesa
dikejar bayang-bayang hujan
teramat lebat
mungkin akan segera tiba
dan aku seperti biasa
hanya bisa berdiam saja
coba membaca tanda
di beranda
menanti setiap kemungkinan
yang ada
akan segera tiba
ada harap cemas dalam dada
membaur begitu rupa
dan hati bisikkan do'a
semoga permainan alam
tetap terjaga pada kewajarannya
berpihak masih pada semua
yang ada bernaung di dalamnya
ya, angin berembus kencang
petang itu
di sini di tempatku, saudara
Bengkulu, 20 September 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H