lagi-lagi, pandang mata ini tercuri
oleh kabar yang harusnya tidak boleh terjadi:
seorang pendidik diperlakukan semena-mena
hingga hancur kedua matanya
tiada lain, karena menjalankan tugas
yang memang telah diembankan kepadanya
membentuk dan membina
anak-anak didik yang telah dititipkan oleh orang tuanya
agar menjadi pribadi yang berguna
"Tegur Siswa Merokok, Guru Dianiaya Wali Murid"
begitulah kira-kira tajuk yang tertera
atau mungkin mataku yang mulai lamur, hingga salah membaca
entahlah, apapun kebenarannya
yang pasti bukan hal yang semestinya
terjadi pada seorang pendidik
yang telah mencurahkan segenap waktu, tenaga, dan pikirannya
: "oi Ibu, oi Bapak
kalau memang tak suka anak Ibu Bapak dibina
ditegur dan diarahkan pada yang semestinya
ambil lagi saja sudah
bawa pulang ke rumah, tak perlu titipkan di sekolah
lalu ajari mereka dengan cara yang Ibu Bapak suka
atau kalau bisa
Ibu Bapak bangun sendiri sebuah sekolah
di mana anak-anak bebas melakukan banyak hal suka-suka
tanpa ada aturan dan juga norma"
begitu, tak urung aku mengoceh entah pada siapa
hanya jemari tergerak untuk menuliskannya
biar puas rasa hati
yang jelas tersulut rasa amarah
Muara Bangkahulu, 2 Agustus 2023