"Ikan apo yang makan dek?" tanya si bapak yang biasa dipanggil Pakde.
"Ikan nila Pakde" jawabku singkat.
"Lah banyak dapatnyo? Pakai umpan apo?" lanjutnya bertanya lagi.
"Lumayanlah Pakde, pakai umpan cacing" jawabku sambil masih meneruskan mancing.
"Way, lumayan itu" sambil melihat ke dalam jerigen yang berisi ikan.
Begitulah kira-kira percakapan dengan bapak-bapak (yang dipanggil Pakde) tadi, yang merupakan perakapan pertamaku untuk hari ini. Â
Pukul 08.00 Wib (lebih kurang), kira-kira 2 jam , diselingi percakapan-percakapan dengan beberapa pengguna jalan yang sempat melintas dan juga warga yang rumahnya tidak jauh dari lokasi mancing. Aku putuskan untuk mengakhiri acara mancing (sedikit terpaksa, masih betah soalnya.. hehe..), karena memang air sudah mulai surut dan ikannya sudah tidak ada lagi yang mau menyambar umpan. Selain itu aku juga harus siap-siap untuk berangkat ke tempat kerja, walau memang tidak ada jadwal masuk dan keluarnya.
Lima belas menit perjalanan (menurut perkiraanku), akupun sudah sampai di rumah. Segera mengambil baskom, lalu ikan hasil pancingan aku pindahkan dari wadah (jerigen) yang aku bawa tadi, untuk langsung dibersihkan sebagian (yang sudah lemas dan mati), dan hasilnya...
Sebagian yang masih hidup dan masih terlihat segar, aku biarkan tetap di dalam baskom yang sudah berisi air (takut kesiangan kalau harus langsung membersihkan semuanya).Â
Alhamdulillah, hasil yang memuaskan bagiku, ada beberapa ekor yang ukurannya lumayan besar, cukuplah untuk lauk makanku sendiri bersama 1 ekor kucing untuk beberapa hari ke depan.