adakah yang lebih duri dari janji-janji
yang ditebar berkali-kali
lalu terbiar ranggas
hingga menyemak sudah di laman hati
luput segala tagih, tuan?
bertahun disiangi
dengan doa-doa, tetas peluh, dan dan air mata
tapi, di sini
di laman hati yang kekeringan, nyaris
membekas masih
serupa gulma di petak-petak sawah
yang tak lagi tahu di mana akar pangkalnya
dan kini, setelah bertahun dilalui
dengan sedikit ikhlas hati
entah lupa
ataukah sengaja memang melupa
dengan beragam dalih di lentik lidah menari
kembali, sekali lagi
tuan tebar janji-janji yang persis sama
hanya berbeda mungkin pada label dan kemasan saja
entahlah,
tak lagi tahu hendak dan harus berkata apa
hanya kembali pada tanya:
adakah yang lebih duri dari janji-janji
yang berkali-kali sudah, tuan?
Muara Bangkahulu, 25 Juli 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H