desir angin kini serupa rapalan sihir
embus berputar tak tentu hilir
membuat bingung gumpal awan
tak lagi tahu ke mana mampir
buyar terkocar-kacir
menepi jauh sampai ke pinggir
di biru langit
seringai matahari menyapa kulit
panas menggigit
balaskan dendam mungkin
setelah hari-hari kemarin terhalang awan
sedari mula beranjak terbit
ternak-ternak pergi menepi
ke balik semak
ke bawah rindang dedaunan
membawa lenguh
sembari merumput masih
mencari teduh
dan aku, duduk termangu
di bawah atap bertiang kayu
sembari menyimak kicauan sendu
burung-burung
yang seakan berbisik padaku:
"inilah mungkin jawaban kabaran musim
yang sempat dibawa angin sedari jauh"
"ah, belumlah pasti"
terbisik bantah dalam hati
Muara Bangkahulu, 22 Juli 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H