Mohon tunggu...
Jansori Andesta
Jansori Andesta Mohon Tunggu... Wiraswasta - aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Menjelang Tengah Malam

13 Juli 2023   06:05 Diperbarui: 14 Juli 2023   21:21 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | Sumber: Pexels/ samer daboul 

angin dingin menusuk tajam
dari celah-celah dinding malam
diam-diam
nyelinap dan menghujam

dan aku
dipaksa gigil dalam pejam
baju dan selimut membalut badan
nyaris tak dapat meredam

gelisah sudah kini dalam diam
hilang pejam
ini malam masih terlalu dalam
masih harus diselam

sedang kerik jangkrik di liang kelam
selayak menghardik
ini hati yang terasa keram
nyaris hilang simpati hilang salam

oi, badan
teringat kini lupa ruku', sujud dan salam
terlanjur lebam
oleh beratnya letih yang menghantam

ya, angin dingin menusuk tajam
dari celah-celah dinding malam
sadarkan diri
mengingat Tuhan semesta alam

Muara Bangkahulu, 13 Juli 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Tentang Semalam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun