angin dingin menusuk tajam
dari celah-celah dinding malam
diam-diam
nyelinap dan menghujam
dan aku
dipaksa gigil dalam pejam
baju dan selimut membalut badan
nyaris tak dapat meredam
gelisah sudah kini dalam diam
hilang pejam
ini malam masih terlalu dalam
masih harus diselam
sedang kerik jangkrik di liang kelam
selayak menghardik
ini hati yang terasa keram
nyaris hilang simpati hilang salam
oi, badan
teringat kini lupa ruku', sujud dan salam
terlanjur lebam
oleh beratnya letih yang menghantam
ya, angin dingin menusuk tajam
dari celah-celah dinding malam
sadarkan diri
mengingat Tuhan semesta alam
Muara Bangkahulu, 13 Juli 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H