mari berorasi dan gelar aksi
di hadapan dasi-dasi
kemeja dan jas-jas rapi
yang memajang wajah-wajah ambisi
berbungkus senyum imitasi
di gedung-gedung tinggi
dan dengan sengaja menanggalkan hati
di ruas-ruas jalan bertabur janji
dan tak pernah memberi tempat untuk diskusi
atau sekedar interupsi
bagi wajah-wajah pasi
yang terpaksa pulas di atas koran-koran pagi
tak habis dibaca setelah dibeli
mari berorasi dan gelar aksi
sejenak meninggalkan sisa-sisa mimpi
juga daftar tagih
yang menuntut untuk segera dilunasi
sedang dapur masih belum berapi
dan periuk-periuk nasi nyaris tak pernah berisi
kecuali dengan aroma basi janji-janji
lalu bersiap menjemput mati
atau sekedar luka raga juga hati
di hadapan tongkat-tongkat besi
moncong-moncong berludah api
atau gas air mata yang membuat perih
tanpa perlu ucap permisi
mari berorasi
dengan beragam isu dan opini
Bengkulu, 17 November 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H