aku mengirimkan semangkuk rindu
saat bulan terbit separuh
pada angin malam yang berembus malu-malu
nyelinap masuk jendela kayu
lembut membelai wajahmu paras nan ayu
aku menikmati semangkuk rindu
di bawah bulan yang masih terbit separuh
setelah angin malam memecah lamunku
saat sampaikan pesan darimu seberang jauh
: ini rinduku sepenuh sungguh sabar menunggu
aku menghabiskan semangkuk rindu
meninggalkan bulan yang masih tetap terbit separuh
juga angin yang berhembus tanpa jemu
bersegera kembali ke balik bilik kayu
di mana bahtera mimpi telah menunggu berlayar jauh
aku harap kaupun begitu
sembari pejam mata kita mendekap harap seluruh
mangkuk-mangkuk rindu kembali terisi penuh
untuk kita nikmati berdua tentu
bersama angin malam di bawah bulan terbit seluruh
Bengkulu, 09 November 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H