Mohon tunggu...
Jansori Andesta
Jansori Andesta Mohon Tunggu... Wiraswasta - aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ladang Kehilangan Cangkul Kehilangan Parang

31 Oktober 2019   20:23 Diperbarui: 31 Oktober 2019   20:37 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ladang kehilangan cangkul kehilangan parang
cangkul dan parang kehilangan gagang
gagang pula kehilangan pegang

lengang

berembus angin menyapa kuning ilalang
pada lahan gersang
pada rekah tanah makin mengembang

petani tak lagi pergi ke ladang
bukan sibuk bertandang
bukan bersantai diri bersenang-senang

bukan, sayang

duduk bersandar dinding kayu usang
erat memegang sejumlah uang
pula seberkas surat jual beli tanah sebidang

sorot mata nyaris kosong memandang
pada langkah rentenir beranjak pulang
selepas menagih hutang dengan wajah tercetak garang

dan kini, sayang

petani pula kehilangan ladang
anak-anak sedih kehilangan dendang
istri bertanya, haruskah kita menanam jagung di lahan orang?

tak ada jawab, hanya mata saja bertemu pandang
saat sayup sampai ada terdengar kabar dari seberang
bahwa kemiskinan sudah jauh berkurang

Bengkulu, 31 Oktober 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun