Hinggap menyerap tanpa permisi
Di dahan-dahan dan ranting-ranting junjungan tinggi
Buta adab buruk pekerti
Menjalar akar mengusung tunas keangkuhan diri
Nafsu meraja jiwa, mengaku saja sebagai tuan segala punya
Lupa diri sedari mula menumpang hanya
Mendaulat pada semesta
Mengharap hormat memandang rendah siapa singgah
Tidak peduli, erat berpegang dengan segala dalih
Di balik naung menutup kekerdilian diri
Yang sejati sekali ada tak pernah tahu kemana pergi
Sehingga nanti bertemu akhir terkepak diri dipeluk bumi
Oi jiwa, ambil cermin mari berkaca
Lalu bisikkan sebuah tanya: beginikah diri hamba, serupa benalu atas dunia?
Bengkulu, 29 Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H