Rekah tanah lama merindu cumbu
Luruh haru tetas hujan
Basuh tubuh basah seluruh
Merayu akar rumput dan tunas-tunas baru
Perlahan tumbuh
Berujung pilu. Tak tahu ujung batasan waktu. Jemu. Janji angin semalam akan basah awan. Lama ditunggu tak jadi labuh. Hanya menambah rajuk sungai, rindu tualang menuju hilir tinggalkan hulu. Hilang alir. Buntu, sindir batu-batu.
Sansai. Batal sudah segala semai. Tangguh lagi kini musim menuai. Keluh pipit di kaki-kaki bukit. Jauh pantau. Selisik dalam risau. Bersahut lenguh igauan kerbau. Husss! Hardik terik menukik ubun berpeluh.
Rekah tanah lama merindu cumbu
Hilang rayu
Sansai sungguh
Serupa rasa di hati hamba, Tuanku
Bengkulu, 26 Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H