Berhentilah sejenak. Gelap malam sudah menyediakan persinggahan untuk kita merebah badan. Pejam mata. Angin diam, nyaris. Alam beri ruang pada raga hilang jaga. Hilang segala penat hari yang sempat terbawa.Â
Berhentilah sejenak. Besok masih ada, mungkin. Tiada siapa dapat menduga pasti. Â Cerita lain. Â Lebih banyak kelakar nyatakan ingin. Mesti pegang hati lebih genggam dari kemarin. Bukan main. Siapkan diri sesiap mungkin. Jaga kompas. Biar tak tersasar jauh hempas.
Berhentilah sejenak. Sempatkan pula diri bermanja pada pemilik segala hendak. Tunduk menghamba. Tengadah tangan sampaikan pintar. Biar terpelihara setiap tingkah. Biar jauh segala bala. Biar bijak setiap pijak setiap ayunan langkah.Â
Berhentilah sejenak. Jangan beri sempat pada nafsu berdalih masih kata mendesak. Jaga tindak. Awas langkah. Jauhkan sesal hati di hari depan ratapan hanya.Â
Berhentilah sejenak. Berhentilah, bukan paksa.Â
Bengkulu, 24 Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H