Mohon tunggu...
Jansori Andesta
Jansori Andesta Mohon Tunggu... Wiraswasta - aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berhentilah Sejenak

24 Oktober 2019   04:31 Diperbarui: 24 Oktober 2019   04:46 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berhentilah sejenak. Gelap malam sudah menyediakan persinggahan untuk kita merebah badan. Pejam mata. Angin diam, nyaris. Alam beri ruang pada raga hilang jaga. Hilang segala penat hari yang sempat terbawa. 

Berhentilah sejenak. Besok masih ada, mungkin. Tiada siapa dapat menduga pasti.  Cerita lain.  Lebih banyak kelakar nyatakan ingin. Mesti pegang hati lebih genggam dari kemarin. Bukan main. Siapkan diri sesiap mungkin. Jaga kompas. Biar tak tersasar jauh hempas.

Berhentilah sejenak. Sempatkan pula diri bermanja pada pemilik segala hendak. Tunduk menghamba. Tengadah tangan sampaikan pintar. Biar terpelihara setiap tingkah. Biar jauh segala bala. Biar bijak setiap pijak setiap ayunan langkah. 

Berhentilah sejenak. Jangan beri sempat pada nafsu berdalih masih kata mendesak. Jaga tindak. Awas langkah. Jauhkan sesal hati di hari depan ratapan hanya. 

Berhentilah sejenak. Berhentilah, bukan paksa. 

Bengkulu, 24 Oktober 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun