Mohon tunggu...
Jansori Andesta
Jansori Andesta Mohon Tunggu... Wiraswasta - aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tuhan, Ampunkan Hamba

21 Oktober 2019   19:48 Diperbarui: 21 Oktober 2019   19:47 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jarak yang ditempuh teramat panjang
sungguh tak terukur hingga
jatuh tersungkur aku
pada tanjakan waktu
mendaki ubun didih berpeluh

sambut ragaku
gapai tangan berharap sampai
pada alamat petang
dimana punggung rebah bersandar
bukan berangan terbang

hapus peluhku
usap kesejukan angin malam
yang menyimpan salam
tempat wajah-wajah berserah
mengeja diri di atas sajadah

dekap letihku
balut selimut hening tersulam
biar tak hinggap sesal
yang sempat menyergap
hendak merampas harap di ujung jalan

jarak yang ditempuh teramat panjang
sungguh, Tuhan
ampunkan hamba membawa keluh

Bengkulu, 21 Oktober 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun