aku bermain di bawah teduh yang tak lagi sama
tak lagi hijau terkembang
pohon-pohon tumbang
pada tanah garap lama membentang
hilang lalu
tak lagi rumput
tak lagi licak terpijak tanah
keras beton menyapa kaki segala arah
hilang segala kicau
segala lenguh
segala riang wajah anak gembala
tinggal cerita
punah digilas roda-roda masa
tanpa tercagar
berganti ingar suara mesin kendara
biji-biji rumput dan pepohonan mengkerut
atau habis dimakan semut
tak lagi tahu dimana harus jadi kecambah
tiada mendapat ruang
sedikit hanya, mungkin
pada sudut-sudut nyaris tiada terjamah
tiada terlibat alur cerita
atau pada sisi ruas jalan juga taman
sengaja ditanam
ditata sedemikian rupa sekadar ada
masih bermain aku
dengan bayang-bayang pikiranku sendiri
ngembara jauh
terawang silam kenangan
keluguan purba wajah-wajah desa
tiada berkawan, aku dan bayangku saja
di bawah teduh yang tak lagi sama
buatan hanya
Bengkulu, 12 September 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H