Mohon tunggu...
Jansori Andesta
Jansori Andesta Mohon Tunggu... Wiraswasta - aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bait Kemarau

9 Maret 2017   21:37 Diperbarui: 9 Maret 2017   21:53 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

terang cahaya menegaskan bayang
hawa panas menyemai ranggas
menebar debu
pada bentang-bentang laman
juga jalan nyaris seluruh

daun-daun perlahan layu
kering menguning
dan jatuh
lebur ke tanah tandus
harap menjadi humus

lenguh ternak mencari rindang
hijau peneduh
tahankan sengatan haus
sedikit enggan merumput jauh
berkeliling hanya di tepian kandang

sungai perlahan surut
rawa susut
tanah cekungan hilang genang
liar geliat ikan di air keruh
berebut mencari lubuk berdasar dalam

oi, inilah baitku bait kemarau
yang kini ada mulai menjangkau
ungkapan pikir
dan rasa galau di hati pekau
berasa ada kacau balau

Bengkulu, 9 Maret 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun