entah dari mana mereka tiba
wajah-wajah polos yang seakan tanpa dosa
masih usia sekolah dasar aku rasa
berjalan menghampiri kaca-kaca kendaraan
di antara lampu merah lalulintas jalan kota
berbekal tamborin
ukulele atau beberapa eksemplar koran harian
dengan penampilan dan suara pas-pasan
menarik simpati pengendara
untuk mengeluarkan beberapa lembar uang kecil atau recehan
pun dengan keterpaksaan hanya
tanpa ragu-ragu mereka
seakan tiada rasa malu menyambut uluran tangan pengendara
lalu beranjak nyaris tanpa kata-kata
berjalan sedikit tergesa
menepi ke jalur hijau sebelum lampu hijau menyala
melepas kepergian roda-roda kendara
umpat dan caci maki para pengendara
atau pengguna jalan yang melintas lainnya
tiada urung kerap mereka terima
sebagai imbalan yang sedikit tiada pernah dipinta
dengan perasaan yang entah
tak sempat sungguh aku untuk bertanya atau sekadar menerka
ya, entah dari mana mereka tiba
wajah-wajah polos yang seakan tanpa dosa
menghias nyaris di setiap persimpangan jalan kota
tanpa instruksi tanpa aba-aba
Bengkulu, 2 Maret 2017
sumber gambar: hamasahdoster47.wordpress.com