dan alampun menjadi lindap
angin basah
debu-debu mengendap
lebur di tanah erat mendekap
benih-benih baru tumbuh kecambah
berharap rindang hijau
akan merimbun dan memberi warna
dan hening tercipta
menjadi lukisan
dengan rintik rinai menjadi warna
pula menjadi nada
lagu pengantar tidur yang indah
pun tanpa nyanyian
mengalunkan bait-baitnya
dan aku jatuh terlelap
dibelai kantuk
pula dicumbui rasa lelah
yang berat menunggangi mata
tiada dipinta
tiada pula dapat ditolak hendak
memaksa rebah raga
ya, hujan malam yang kini tinggalkan genang menyisa
di ceruk-ceruk laman
menjadi lumpur pupur unggas bermanja
benarlah sudah
hapuskan segala gerah
segala gelisah alam
juga jiwa-jiwa merindu mengharap hadirnya
: berkisah aku pada saudara
di pagi hari yang belum lama tiba
sejuk berawan
angin sepoi dan sedikit pancarkan cahaya cerah
Bengkulu, 20 September 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H