Mohon tunggu...
Jansori Andesta
Jansori Andesta Mohon Tunggu... Wiraswasta - aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terapung di Lautan Kata Sendiri

15 September 2016   22:06 Diperbarui: 15 September 2016   22:39 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: arsip pribadi

-

dan terapung aku di tengah lautan
kata-kataku sendiri
tak tahu arah berenang
mencari dimana adanya tepian arti

gelombang mula sengaja dicipta
terasa sudah tak mampu untuk diatasi
menjelma ia amuk segala
dari hembusan angin kebencian sendiri

wahai, masihkah ada melodi
tempat berpaut rangkaian bahasa hati
yang kan memandu alir segala diksi
kembali pada kesahajaan jiwa bernama puisi?

bukan sumpah serapah
bukan deru dendaman luput kendali
bukan kutuk menusuk serupa duri
bukan berburai buih kebusukan hasrat diri

sungguh, lelah teramat kini
nyaris tiada dapat berkayuh lentik jemari
latah menyapa, mengaku adalah segala
dengan pembenaran rapuh berdalih

ya, terapung aku di tengah lautan
kata-kataku sendiri
lagi
terulang entah keberapa kali

Bengkulu, 15 September 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun