dan September kali ini puan
tiada ubah serupa dahan
tempat bertengger beragam kegelisahan
yang tak henti berkicau
menyuarakan segala gundah berganti bermunculan
hujan, tetas bening gumpalan awan
itulah adanya jadi penanda
yang seakan sengaja dihadirkan Â
untuk mengendapkan segala kerinduan
hingga lekat ia teramat erat di dasar hati
kisah asmara itu, September yang lalu, mungkin katamu
sudahlah, bagiku hanyalah timbunan kenangan
yang berat menyesaki perasaan
dan suka tak suka
harus segera aku singkirkan
sebab, di sini aku tak lagi tahu
apa yang mesti dan tak harus aku pikirkan
atau aku sematkan di dasar hati
yang ada tak lagi dapat direkati kerinduan
pun deras hujan tetap mengguyur perlahan
maaf puan, labuhan rasa
pun bisik dalam diri coba membantah
segala tentang kau yang pernah ada
harus aku abaikan
saat ini, entah hingga ke masa hadapan
ya, September kali ini puan
tiada ubah serupa dahan
tempat bertengger beragam kegelisahan
Bengkulu, 14 September 2016
Karya ini diikutsertakan dalam rangka mengikuti Event Romansa September RTC
logo RTC
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H