masihkah akan kita lihat kepakan sayap-sayap itu saudara
sedang mata kita terlajur sudah dilumuri noda
noda dogma yang entah
yang enggan melihat dan mengakui kebenaran yang ada
sayap-sayap yang lahir dari sejarah
dari tangan dan jiwa-jiwa yang enggan dijarah
pun hanya sejengkal tanah
sejengkal kadaulatan, harkat dan martabat bangsa
masihkah saudara, masihkah pula akan kita lihat kaki-kakinya
mencengkram erat selendang kebersamaan
sedang mata kita terlanjur suka mencari perbedaan yang ada
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!