[caption caption="Photo arsip pribadi"][/caption]
bila kata-kata yang kau gubah
tak lebih dianggap hanya sebatas sampah
maka biarkan saja dia lapuk membusuk
hingga melebur satu dengan tanah lahan petuah
biar menjadi humus penyubur bagi pepohonan dan bunga
di halaman-halaman jiwa yang merindu kata merdeka
dan kebebasan yang sebenar-benarnya
bersabarlah dan bersabarlah
bila bait-bait semaian tinta
hanya dianggap sebagai hama yang berbahaya
maka biarkan saja dia terus melata
menggerogoti pohon dan akar-akar lebat angkara
yang terlanjur subur di ladang-ladang jiwa
jiwa yang alpa dengan kepentingannya
dan hilang rasa cinta dan kasih pada sesama
bersabarlah dan bersabarlah
bila aksara yang kau bina
dinilai sebagai pembawa bencana
maka biarkan dia menjadi saksi dan bukti nyata
bagi setiap gejala
setiap kejadian dari sebab-sebab yang ada
hingga tersadar setiap mata yang menatap penuh curiga
dan selalu merasa diri benar segala-galanya
ya, bersabarlah dan bersabarlah
bila telah tunai segala usaha
berpegang teguhlah pada keyakinan yang ada
maka kaupun akan menemukan hal yang sama
saat Tuhan menunjukkan kebenaran yang sebenar-benarnya
bersama mereka yang selalu terburu-buru melontar bantah
di akhir penutup segala cerita
sekali lagi, bersabarlah dan bersabarlah
wahai sang pena
Bengkulu, 24 April 2016