sumber gambar:Â laksmanaana.blogspot.com
duduk manis
kursi kayu berjajar deret berpasang
berpuluh pasang
pasang mata
pasang telinga
menyimak saja ujaran kata
cerita silam
runtut terekam
pada lembar-lembar usang
luput pandang
ada juga aku di sana
turut serta
tak ada buku di meja
tak ada batang pena
hanya sepasang tangan
topang kepala
selayak dengar termenung ada
dan pandang hampa
pada putih terpajang
tempat bermunculan kata-kata
dan angka-angka
dari jemari bergantian anggun wibawa
beragam kisah
di serata hampar benua
dan bentang samudera
dari berpuluh hingga beratus tahun
bahkan berabad lama
terurai sudah
serupa dongeng ibunda
pengantar tidur
penyambut dengkur anaknya
hingga kan pulas
tak lagi tahu apa hilang jaga
dan sampai berlalu masa
berdentang tanda
jam usai
terucap salam penyudah
baru terjaga aku
tanpa dosa
tatap samar jauh sempurna
pada berpasang-pasang langkah
perlahan
pula tergesa
dengan beragam raut rupa
entah murung entah ceria
entahlah...
ya, duduk manis
kursi kayu berjajar deret berpasang
berpuluh pasang
pasang mata
pasang telinga
hingga tanda jam usai berdentang sudah
-
Bengkulu, 300115