bait-bait terpenggal itulah
kau dan aku
sealur kata
tapi tiada jua bersatu
jauh jangkau
pun makna jelas terpantau
nyatakan rindu
hanya rasa
bersinggung lantun irama
syair mengalir
himbauan angin semilir
nerpa ranting dan daunan
lambai perlahan
kabarkan pesan: kau akan aku tunggu
aku akui itu
adalah kau di ingatku
bawa hasrat
begitu isyarat tertuju
merentas sekat
detakan di batas-batas waktu
yang ada
kian lampau sungguh
hingga tiada kan bimbang
menentang dentang
lelaku langkah melaju
pun raga masih terpaku
: kata anganku
mendesak melulu
menebas batas wajar
yang tempo hari menjelma keluh
ya, bait-bait terpenggal itulah
kau dan aku
terpisah halaman teramat jauh
harap kan rekat
menyatu
utuh sebuah buku
bersampul syahdu kata merindu
rekat selalu
hingga kan datang dentang
takdir penentu
Bengkulu, Awal Februari dalam balutan rindu
Terima kasih pada yang jauh yang telah menjadi inspirasiku. bisik hatiku...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H