Pernahkah Anda ke Pekanbaru-Riau ? Kalau belum, saran saya singgahlah di Desa Kelahiran saya yaitu Kabupaten Kampar?
Saya ajak Anda singgah kesitu tujuannya bukan untuk sekadar promosi, tapi juga ingin memperlihatkan kepada tuan/puan bahwa Kabupaten Kampar memiliki sejuta potensi yang bisa Anda garap. Sebagai wilayah agraris, Kampar juga cocok dijadikan wilayah destinasi, bagi pelancong ke Riau.
Sebelum saya beberkan kekhasan Kampar, saya ingin katakan bahwa jarak tempuh dari Kota Pekanbaru ke Ibukota Kabupaten Kampar di Bangkinang hanya sekitar 90 menit.Biasanya, jalanan tidak pernah macet, kecuali pada hari libur minggu atau hari besar nasional dan keagamaan.
Bagi warga Pekanbaru, Kampar selama ini menjadi kota destinasi pelepas penat. Mereka datang ke Kampar pada hari pasar desa, yaitu Sabtu dan Minggu. Kebiasaan warga Pekanbaru, mereka datang ke Kampar, tujuannya ingin mencari menu kuliner spesifik seperti gulai ikan air tawar, dan atau berbagai menu daging seperti gulai ayam kampung, kambing, yang menunya dimasak oleh para "koki" kampung. Jika anda tidak ikut mencicipinya, saya rasa Anda rugi.
Kampar memiliki banyak keistimewaan. Perkebunan sawit dan karet warga, terhampar cukup luas, begitu pula ladang persawahan yang menguning oleh tanaman padi, atau tanaman kacang-kacanangan, atau jenis tanaman hortikultura lainnya. Ada guyonan, tanpa sayur atau beras dari Kampar, orang Pekanbaru mungkin kelaparan...!
Alih-alih pada musim buah. Semua batang durian, rambutan, mangga, nangka, jambu, nanas, jeruk, dan jenis tanaman buah lainnya akan membanjiri pasar tradisional. Harganya murah, itupun masih dapat ditawar. Pada musim durian, biasanya warga desa lebih banyak beraktifitas dikebun daripada dirumah.
Tanaman nanas di Kampar, sejak dulu terkenal hingga ke Sumatera Barat. Jenis buah ini, banyak dijual warga dipinggir jalan, begitu pula hasil tanaman lainnya seperti rambutan, dan durian. Selisih harganya pun tidak begitu jauh dari harga buah yang ada di pasar tradisional.
Kampar memiliki dua anak sungai, yaitu sungai kampar kanan dan kampar kiri. Sungai kampar kanan ada di sekitar wilayah menuju kota bangkinang, sementara kampar kiri terdapat di daerah lipat kain, yaitu wilayah menuju Kabupaten Kuantan Singingi.
Sungai kampar merupakan salah satu tempat bagi penduduk untuk melakukan beragam aktifitas. Beda dengan sungai ciliwung di Jakarta, sungai kampar dijadikan warganya untuk melakukan kegiatan budidaya ikan air tawar, seperti ikan nila, ikan patin, dan lainnya. Bagi Anda yang hobi memancing, sungai kampar mungkin menjadi suatu tempat yang tepat untuk menyalurkan hobi Anda tersebut. Anda pun dapat menyewa sampan kayu, guna mengelilingi sungai sambil membawa jaring atau jala ikan tradisional.
Kebudayaan masyarakat Kampar bernuansa religius. Sejumlah masjid kuno, sangat mudah untuk Anda kenali, termasuk masjid kuno yang hanya bersanggahkan kayu tanpa paku. Bekas peninggalan budaya hindu Sriwijaya juga bisa Anda temukan. Letaknya ada di Desa Muara Takus, disitu Ada candi Muara Takus yang pada pukul 12 siang, bayang-bayang tubuh Anda tidak akan pernah Anda jumpai. Kabarnya komplek candi muara takus persis berada dilintasan "zamrud khatulistiwa".
Bagi Anda yang hobi suasana kebun, mungkin Anda lebih cocok mengunjungi perkebunan karet milik masyarakat sekitar. Biasanya, dikebun karet seperti itu, Anda akan menemukan banyak hal termasuk jenis binatang hutan. Anda pun sebenarnya, bisa menikmati suasana didaerah peladangan, yang tentunya dapat mengajarkan kita, nilai-nilai kesabaran. Mengapa tidak, untuk mendapatkan susu karet yang berkualitas, seorang petani harus rajin memelihara tanamannya, tanpa bisa melakukan pekerjaan lainnya yang sesungguhnya dapat ia lakoni secara paruh waktu.