Mohon tunggu...
Irra Jay
Irra Jay Mohon Tunggu... -

anak ke 2 dari 5 bersaudara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rasaku

2 Agustus 2014   15:26 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:37 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Helow pagi. . .
Masi tersisa detak2 rindu yang
sempat memuncak d,kejauhan
malam
Kecupan embun mulai
mengingatkan sang bulan telah pergi.
Ah. . .sampai kapan mampu kubendung?
Rasanya badai rindu kian menerpa.
Tp kepada siapa?
Takan kuceritakan..
Karna seseorang mengatakan
padaku "cukup menjadi pengagum
rahasia,itu sudah nyaman"
Yaaa. . .aku membuat hatiku
nyaman,sebisa mungkin ku kontrol
detak rasa yang tak kunjung sirna,
Rupanya pesonamu mengalihkan
duniaku.
Aku kecanduan rindu padamu
Ingatanku tak usai tentangmu
Tak pudar walau waktu kian berakhir
Entah sampai kapan kupendam Rasa ini,
Aku takut kau berlalu.
Selamat pagi untukmu..
Ku titip rindu pada sang mentari
agar hangatku mendekap pagimu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun