Penerimaan Mahasiswa KKN STAI DDI Parepare di Kec.Enrekang Kab. Enrekang

[caption id="attachment_410002" align="aligncenter" width="300" caption="My Doc"][/caption]

Enrekang, Penerimaan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan XIII SEKOLAH Tinggi Agama Islam Darud Da’wah Wal-Irsyad (STAI-DDI) Parepare Tahun Akademik 2014/2015. Di Kantor Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang pada tanggal 14 April 2015. Mahasiswa diterima secara resmi oleh Bapak Camat Enrekang. Adapun yang menjadi lokasi KKN, Kelurahan Puserren,  Desa Tungka, Desa Temban, Desa Tallu Bamba, dan Firman Mada Ali selaku Kordinator Camat. Insya Allah berlangsung mulai tanggal 14 April 2015 s.d 29 Mei 2015.

“Kami sangat bangga Kec. Enrekang masih dipercayakan sebagai lokasi KKN, dan yang perlu mahasiswa KKN garis bawahi adalah Desa yang akan menjadi lokasi KKN kita adalah Desa yang merupakan background Agama Islam. Dan setiap penyelenggaraan jenazah yang melakukan hanyalah pegawai syara, pengetahuan tentang penyelenggaraan jenazah sudah hamper punah dalam masyarakat. Maka dari itu saya selaku pemerintah setempat menghimbau agar melakukan pelatihan penyelenggaraan jenazah pada masyarakat. Selain itu, dalam penyelenggaraan KKN 3 unsur harus saling berkolaborasi dan saling berkordinasi yaitu Mahasiswa KKN, Pemerintah setempat dan Perguruan Tinggi sehingga KKN dapat berjalan dengan baik. Tutur bapak camat Enrekang.

[caption id="attachment_410004" align="aligncenter" width="300" caption="My Doc"]

1429014198868773482

[/caption]

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan wajib bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan Strata satu (S1) dengan SKS 4. Melalui KKN mahasiswa berkesempatan mengimplementasikan ilmu dan pengalaman selama menduduki bangku kuliah. Menjalankan program yang relevan dengan Jurusannya. Saling bekerja sama dilokasi dalam menjalankan program kerja yang telah di seminarkan pada masyarakat.

[caption id="attachment_410006" align="aligncenter" width="300" caption="My Doc"]

1429014661496270906

[/caption]

Jembatan yang harus dilalui menuju Desa Tungka. Hanya dapat dilalui roda dua dan pejalan kaki. Melewati jembatan tersebut harus mengumpulkan keberanian menghadapi ketegangan.
Writer :MR