Mohon tunggu...
Infonitas Gading
Infonitas Gading Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Official page of Infonitas.com - Info Komunitas Online Megapolitan Visit our website http://www.infonitas.com/ Follow Twitter @Infonitascom

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dibalik Layanan Panti Pijat

28 Maret 2015   14:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:52 1012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="alignnone" width="634" caption="Ilustrasi"][/caption] Infonitas.com - Umumnya, seseorang akan merasa senang bila di pijat sehat, ditambah jika badan terasa lelah setelah aktifitas dan pekerjaan sehari-hari. Penyedia layanan pijat sehat terbilang menumpuk di kota Jakarta ini. Namun, ada beberapa panti yang menawarkan jasa pijat dengan hanya sebatas semboyan saja, alias pijat plus-plus. Seperti yang dijumpai disalah satu panti pijat yang berlokasi di Jalan Kartini Raya, Sawah Besar, Jakarta Pusat yang menawarkan pijat plus-plus. Kenapa plus-plus? Pasalnya, dalam berpraktek pijat, semua pakaian pelanggan akan ditanggalkan. Begitu juga sebaliknya. Para tenaga pemijat yang berkelamin perempuan, yang notabene memiliki paras cantik dan bertubuh seksi akan menghampiri pelanggan dengan tubuh tanpa sehelai benang pun. Praktek terselubung prostitusi berkedok panti pijat ini ada di bangunan yang memiliki beberapa lantai tersebut. Mereka menyediakan spa, sauna dan pijat dengan harga bervariasi mulai dari Rp.300 ribu hingga Rp.350 ribu. Harga tersebut hanya untuk pijat dan mandi sauna, plus room. Sedangkan untuk mendapatkan yang plus-plus para pelanggan harus merogoh kocek lebih dalam lagi dengan menambah Rp.250 ribu hingga Rp.350 ribu, tergantung pilihan apakah wanita lokal atau wanita 'amoy'. Usai memesan, pelanggan tinggal menunggu panggilan sesuai nomor yang diambil. Tak lama salah seorang petugas memanggil pelanggan tersebut, dan mengantarkan kesebuah kamar berukuran 2x3 meter untuk di 'servis'. Sebut saja Ibrahim, salah seorang pengunjung yang kerap datang ke lokasi ini untuk dipijat dan mandi sauna. Dia mengaku, pijat yang ditawarkan hanya kedok dan menurutnya praktek prostitusi lebih menonjol. Walau Ia tak menjelaskan berapa lama praktek itu sudah berjalan, menurutnya pihak pengelola sangat pintar dan rapi untuk mengelabui warga atau aparat dengan modus Spa dan panti pijat.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun