Mohon tunggu...
Bari Muchtar
Bari Muchtar Mohon Tunggu... -

Mantan jurnalis Radio Nederland siaran Bahasa Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Walikota Amsterdam: "Jangan Memojokkan Muslim"

23 September 2014   07:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:52 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak pantas menuntut umat Islam Belanda untuk mengambil jarak dari tindakan-tindakan gerakan teror IS (Islamitische Staat, Negara Islam). Ini berarti kita memojokkan umat Islam dan menyamaratakan mereka dengan kelompok radikal. Demikian tandas walikota Amsterdam Eberhard van der Laan pada cara ceramah tahunan di Amsterdam. IS sebelumnya disebut ISIS (Islamic State of Iraq and Syria).

Dengan demikian walikota Amsterdam bersikap berdeda dengan walikota Rotterdam Ahmed Aboutaleb. Dua minggu lalu muslim asal Maroko ini justru meminta agar umat Islam Belanda yang tidak mendukung IS menyatakan dengan tegas ketidaksetujannya.

Dalam sambutan pada acara tersebut, Van der Laan juga mengilas balik musim panas lalu, di mana perang di Gaza dan munculnya IS membuat ibu kota Belanda itu resah, karena banyak demonstrasi pendukung Israel dan juga pendukung Gaza dan semakin sengitnya pertentangan soal antisemitisme.

“Kompas moral kebanyakan warga Belanda sangat ditentukan oleh Perang Dunia II,” kata Van der Laan.  Paska PD II antisemitisme dilarang keras.  Tapi bagi warga yang berlatar belakang luar Eropa, kompas tersebut dipengaruhi oleh penderitaan lain seperti perbudakan atau pengusiran dari Palestina.

Satu-satunya cara untuk menyelesaikan konflik antara mereka yang berbeda kompas adalah dengan “memahami penderitaan masing-masing,” kata Van der Laan. “Tapi tanpa saling membandingkan dan saling menghilangkan penderitaan,” tambahnya.

Van der Laan juga menambahkan, warga yang tidak lagi merasa aman harus dilindungi. “Kebebasan berpendapat boleh dibatasi demi melindungi warga. Kebebasan dari rasa takut didiskriminasi dan dibenci lebih penting,” simpul walikota Amsterdam.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun