Terlepas dari siapa nanti yang akan terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia, IDN (Indonesian Diaspora Network) atau Jaringan Diaspora Indonesia mengimbau agar masalah pendidikan diperioritaskan. Demikian tertera di rekomendasi Gugus Tugas atau Task Force Imigrasi dan Kewarganegaraan (TFIK) pada pertemuan 31 Mei dan 1 Juni lalu di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Den Haag, Belanda.
Selain itu para diaspora juga menyarankan agar program-program pemberantasan kemiskinan digalakkan. Selanjutnya IDN mengharapkan agar pemimpin-pemimpin bangsa masa depan berpikiran maju dan terbuka, memiliki integritas yang tinggi, menghormati etika serta menghayati Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai falsafah hidup dan semboyan bangsa Indonesia.
Para diaspora yang mencintai tanah air itu juga berharap agar potensi mereka dimanfaatkan dan program-program mereka didukung sepenuhnya. Untuk mewujudkan ini, maka IDN merekomendasikan agar diangkatnya Staf Khusus Presiden untuk masalah-masalah Diaspora, menggantikan posisi Desk Diaspora Indonesia yang berada dibawah Kementrian Luar Negeri. Dengan demikian penanganan masalah-masalah Diaspora Indonesia dapat menjadi lebih efektif.
Terakhir diaspora Indonesia mengharapkan agar dikabulkannya impian Diaspora Indonesia akan Visa Khusus Diaspora, KTP Luar Negeri/Kartu Diaspora Indonesia dan Dwi Kewarganegaraan. Ini semua untuk meningkatkan kontribusi para diaspora dalam pembangunan Indonesia, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi maupun dalam bidang-bidang lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H